Tuesday, February 23, 2016

Sering Punya Masalah Hingga Terbawa Mimpi? Ini 7 Fakta Ilmiahnya


Tidur adalah kebutuhan biologis setiap manusia. Manusia membutuhkan tidur setelah menjalani aktifitas, dengan durasi 6-8 jam per harinya.  Saat tidur, tak jarang kita mendapatkan mimpi, baik itu mimpi indah maupun mimpi buruk. Pernahkah Anda bertanya-tenya dari mana asal mimpi dan mengapa kita bermimpi saat tidur? 

Mimpi terjadi saat tidur memasuki fase terdalam atau dalam istilah medis disebut sebagai fase rapid eye movement(REM). Fase ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Sedehananya, fase REM adalah tahap saat seseorang mulai bermimpi di dalam tidurnya. 

Biasanya, seseorang yang sedang tidur baru akan memasuki fase bermimpi sedikitnya 1-1,5 jam setelah ia berbaring. Antara satu orang dengan lainnya tidak akan mengalami fase yang sama. Ada yang bisa langsung masuk fase REM, ada juga yang tidak. Ada beberapa fakta menarik yang terjadi ketika seseorang bermimpi saat tidurnya, mulai dari masalah sehari-hari yang terbawa mimpi, bagaimana mimpi bisa menjadi ‘nyata’ hingga bagaimana mata kita bisa ‘melihat’ mimpi sedemikian rupa di saat kita tidur. Berikut 7 fakta menarik seputar mimpi yang jarang diketahui.

Masalah Terbawa Mimpi


Sering memiliki masalah hingga terbawa mimpi? Bahkan saat bangun timbul perasaan seolah menemukan solusi di mimpi Anda semalam? Apa yang sebenarnya terjadi?

Hal tersebut ternyata memiliki alasan ilmiah yang masuk akal. Tidur adalah cara efektif untuk beristirahat. Istirahat yang baik akan meningkatkan kerja memori otak, sehingga memacu pikiran kreatif dan bahkan dapat 'menyelesaikan' berbagai persoalan. 

Ketika manusia memasuki tahapan bermimpi, tubuh berhenti melepaskan neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk menstimulasi saraf motorik. Ini berarti bahwa otot-otot tubuh Anda akan berhenti bergerak dan lebih rileks. Tidur REM juga bertanggung jawab pada stimulasi saraf yang berguna memperkuat koneksi saraf. Pada saat itulah, fungsi memori otak bekerja, sehingga masalah-masalah yang sedang terjadi akan teringat kembali saat kita bermimpi. Itulah yang membuat masalah Anda sering terbawa mimpi.

Tidak jarang, fungsi otak yang meningkat dalam tidur membuat beberapa orang menemukan pemecahan atas masalah sehari-hari saat sedang bermimpi. Karena saat tidur otak berpikir dengan jernih, maka akan lebih mudah bagi otak untuk menyelesaikan masalah lewat mimpi. Ditambah kualitas tidur yang baik di malam hari, begitu bangun kita akan memiliki pikiran yang lebih jernih sehingga akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah.

Mata Melihat 'Sesuatu'


Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications terungkap, saat memasuki fase REM, kedua mata masih bergerak-gerak lalu seolah-olah menghasilkan visualisasi yang berbeda dari apa yang dilihat ketika mata terbuka. Hal inilah yang kemudian diasumsikan sebagai mimpi.

Lumpuh


Para peneliti menemukan otot-otot tubuh seseorang akan lumpuh selama terjadinya fase REM alias tidak bisa bergerak sama sekali. Ini karena terdapat dua sistem kimia otak yang bekerjasama untuk membuat seseorang 'lumpuh' selama fase ini berlangsung.

Penting Untuk Perkembangan Otak


Sebuah studi mengungkap, pada anak-anak, fase REM sangat dibutuhkan karena dalam fase ini otak mengubah pengalaman yang didapat anak di siang hari menjadi memori jangka panjang. Otomatis bila anak tidak mendapat durasi tidur yang memadai, maka proses ini akan terganggu.

Mendorong Pemikiran Kreatif



Ingin bisa menghasilkan sesuatu yang berbau kreatif? Cobalah untuk tidur sejenak. Sebuah studi yang dilakukan University of California di tahun 2009 menemukan, fase REM dalam tidur dapoat meningkatkan proses kreatif seseorang dengan merangsang jaringan otak sehingga ide-ide yang sepertinya tidak berkaitan menjadi berkaitan. 

'Mimpi yang Menjadi Nyata'


Menariknya, ada sebuah gangguan tidur langka di mana yang bersangkutan akan memperagakan mimpi yang sedang dialaminya saat tertidur, atau lebih umum kita kenal dengan istilah mengigau. Namun keadaan ini bisa berubah menjadi bahaya bila mimpi yang dialaminya memaksanya untuk melakukan sesuatu yang ekstrem, seperti melompot, terjatuh, berteriak, menendang dan meninju. 

Kurang Tidur Lelap Memicu Penyakit


Kehilangan fase ini setiap kali tidur dari waktu ke waktu dapat berdampak pada munculnya penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Sebab ketika seseorang kurang tidur (tidak sampai ke fase REM) mengakibatkan penumpukan protein racun di dalam otak, lalu menyerang bagian otak yang bertugas menyimpan memori dan memicu Alzheimer.

Itulah 7 fakta menarik seputar mimpi. Apakah Anda pernah mengalami fakta-fakta tersebut?
Previous Post
Next Post

post written by:

0 comments: