Di era internet seperti saat ini, setiap orang dapat dengan bebas melakukan apa saja di dunia maya, mulai dari mencari informasi, berbagi satu sama lain, hingga menulis artikel sendiri. Banyak sekali forum atau tempat yang bisa menjadi wadah aspirasi dan pemikiran warga di dunia maya, mulai dari jejaring sosial hingga web atau blog pribadi.
Dengan memiliki blog, seiap orang bebas menuliskan isi pikirannya, mulai dari kegiatan sehari-hari, minat terhadap bidang tertentu, hingga mencurahkan isi hati. Sejatinya kegiatan blogging adalah suatu wadah yang membantu kita saling terhubung dan berbagi informasi yang berguna. Sayangnya, tidak semua pengguna blog atau blogger lalai untuk memahami bagaimana cara menulis artikel yang baik dan benar tanpa menyinggung pihak lain.
Banyak di antaranya yang berujung pada jeratan hukum dikarenakan tulisan mereka sendiri. Ada yang terpaksa harus’hijrah’ ke penjara, namun tak sedikit pula yang berakhir pada hukuman mati. Lantas, siapa sajakah blogger yang harus masuk penjara karena kicauan mereka sendiri? Kesalahan apa yang mereka lakukan hingga harus terseret dalam hukum? Berikut ulasannya.
Soheil Arabi
Pada tanggal 30 November tahun 2013 lalu, seorang blogger Iran telah ditangkap akibat tuduhan penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Blogger yang bernama Soheil Arabi itu diketahui telah menggunakan Facebook untuk memposting beberapa update status yang dituding menghina nabi besar umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Akhirnya, pria berumur 30 tahun itu ditangkap oleh Garda Revolusi Iran (IRGC).
Setelah dilakukan penyidikan, Arabi dinyatakan bersalah dan harus mendekam di penjara hingga September 2014. Yang cukup mengejutkan, pengadilan Iran akhirnya memberikan vonis hukuman mati terhadap Soheil pada September 2014. Mahkamah Agung Iran mengungkapkan bila tindakan Soheil tersebut tidak dapat dimaafkan.
Hossein Derakhshan
Pria 35 tahun keturunan Iran ini adalah sosok yang kontroversial di kalangan blogger Iran. Derakhshan sendiri telah berpindah kewarganegaraan menjadi warga Negara Kanada dan bermukim di Toronto. Derakhshan menulis blog dari Kanada. Dalam setiap postingannya, ia kerap mengkritik kepemimpinan dan kebijakan pemerintah Iran. Derakhshan selama ini juga dikenal sebagai blogger yang menyuarakan penggunaan internet sebagai media untuk mengungkapan pendapat yang bebas di Iran.
Dianggap menjadi provokator, Derakhshan ditangkap pada 2008 saat berkunjung ke Iran. Selain itu, menurut laporan situs berita Mashreq, Derakhshan juga dipenjara karena dianggap mempromosikan kelompok anti revolusioner, menghina pemikiran Islam dan ulama, serta mengontrol situs-situs cabul. Derakhshan dihukum 19 tahun penjara.
Raif Badawi
Seorang blogger asal Arab Saudi harus dihukum penjara selama 10 tahun ditambah hukuman cambuk sebanyak 1000 kali karena tulisan di blog pribadinya. Melalui blognya, Raif Badawi mempertanyakan beberapa tradisi masyarakat Arab Saudi yang dianggapnya tidak wajar. Badawi adalah salah seorang pendiri situs web Jaringan Saudi Liberal yang sekarang sudah dilarang.
Blogger terkenal itu telah menjalani hukuman cambuk tahap pertama sebanyak 50 kali di depan sebuah masjid di Jeddah dan akan terus menerima hukuman tersebut satu kali dalam seminggu.
Banyak pihak yang menyayangkan hukuman yang diterima Badawi,hingga akhirnya pihak Mahkamah Agung memutuskan untu mengkaji ulang hukuman yang diberikan. Namun akhirnya, Raif Badawi tetap dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan hukuman cambuk 1.000 kali di depan umum setelah dinyatakan bersalah melakukan kejahatan dunia maya dan menghina Islam.
Pham Viet Dao
Vietnam dikenal sebagai Negara komunis dengan sebuah partai tunggal yang memiliki kekuatan politik di Negara tersebut. Tak banyak warga yang melayangkan kritik terhadap pemerintah, hingga seorang blogger tiba-tiba menjadi pembicaraan karena kicauannya lewat sebuah blog.
Blogger bernama Pham Viet Dao tersebut kemudian ditangkap karena dituduh membangkang dan melontarkan kritik terhadap pemerintah di dunia maya. Pham Viet Dao dinyatakan bersalah karena dianggap telah menyalahgunakan kebebasan demokratis untuk melanggar kepentingan negara dengan puluhan posting artikel yang menyimpang dan memfitnah pemimpin senior.
Atas kesalahannya tersebut, Dao kemudian meminta maaf dengan bukti segala rincian dalam beberapa postingannya. Ia menyatakan bahwa ia melakukan itu tidak dengan sengaja.
Nguyen Huu Vinh
Satu lagi blogger Vietnam yang baru-baru ini menjadi pemberitaan karena tulisannya yang dianggap menghina pemerintah. Vinh ditangkap pada 2014. Blognya yang diberi nama Ba Sam menarik minat pengunjung sampai jutaan kali.
Setelah dilakukan penyidikan, Nguyen Huu Vinh akhirnya divonis lima tahun penjara pada 23 Maret 2016 lalu karena terbukti telah menyalahgunakan kebebasan demokrasi. Asistennya, Nguyen Thi Minh Thuy, dibui tiga tahun. Materi tulisan Vinh di blognya yang dianggap melanggar sangat beragam, mulai dari berita, komentar, maupun informasi yang tidak semestinya dibagikan kepada publik. Sebelumnya, Vinh adalah seorang polisi, yang kemudian mendirikan sebuah perusahaan penyidikan sendiri dengan menjadi detektif swasta. Vinh diketahui juga merupakan anak seorang menteri dan mantan duta besar Vietnam untuk Uni Soviet.
Raja Petra Kamarudin
Blogger Malaysia, Raja Petra Kamarudin atau juga dikenal dengan inisial RPK, pernah tersandung kasus hukum karena tulisannya di dunia maya. Ia juga dikenal sebagai editor di lama Malaysia Today yang kerap mengomentari dunia politik Malaysia.
Ia pernah ditahan di penjara hingga beberapa kali dikarena tulisannya yang dianggap menyinggung beberapa pihak. Bahkan, pada tahun 2010 salah satu pihak yang berkuasa meminta pemerintah untuk mencopot status kewarganegaraan Raja Petra Kamarudin karena dianggap sudah tak layak menjadi warga Negara Malaysia.
0 comments: